Rabu, 11 November 2015

Identitas Nasional (Jenny Thalia)



Nama: Jenny Thalia Faurine
NIM: 15101123
Prodi: Manajemen

TENTANG IDENTITAS KITA
           
            Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa, yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. 
            Adat istiadat dan budaya adalah dua hal yang menjadi ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa sebagai identitas nasional.
            Tentu kita sebagai negara Indonesia, mempunyai banyak sekali kebudayaan sebagai identitas kita. Namun, pernahkah kita mengakui hal tersebut sebagai jati diri kita?
            Majunya globalisasi yang sangat pesat dalam satu dekade ini membuat identitas kita menjadi bias. Menjadi bias, berbaur dengan identitas negara lain. Lebih banyak orang yang kini membanggakan apa yang negara lain punya dibanding apa yang negara kita miliki. Hingga akhirnya satu persatu kebudayaan kita diambil negara lain, baru kita marah dan bertindak.
            Di antara ragam dan jenis budaya yang kita miliki, haruskah semua itu diambil baru kita mempertahankan dan mengakui budaya tersebut sebagai identitas kita?
            Dalam satu dekade ini juga telah terjadi banyak kasus di mana kita, sebagai warga negara Indonesia, kecolongan. Beberapa negara di sekitar kita mulai mengklaim apa yang seharusnya jadi milik kita sebagai milik mereka. Reog Ponorogo, tempe, dan masih banyak lagi, semua itu diambil dari kita.
            Kita berpikir, bahwa merekalah yang tidak berbudaya, yang mengambil budaya negara orang lain untuk diakui sebagai identitas mereka.
            Tapi mari kita telaah lagi, sebenarnya siapa yang tidak berbudaya? Mereka—yang mengambil budaya kita, atau kita—yang tak acuh terhadap budaya warisan leluhur itu hingga lengah begitu saja?
            Kemajuan teknologi serta globalisasi harusnya tak melunturkan jiwa nasionalis dan identitas nasional yang sesungguhnya melekat dalam diri kita. Namun kita terlalu terbuai dengan kemudahan yang ada sekarang, hingga mudah lupa juga terhadap apa yang kita miliki dan harusnya kita jaga.
            Akhir-akhir ini marak penyebaran wacana yang cukup viral, tentang seseorang yang berpendapat bahwa orang Indonesia terlampau bodoh karena memuja-muja kebudayaan negara lain, dalam hal ini yang dibahas adalah Jepang. Orang Jepang tersebut mengatakan bahwa seharusnya orang Indonesia menjaga kebudayaannya. Bukan mengimitasi kebudayaan negara lain dan menjadikannya sebagai tren yang tak lekang oleh waktu.
            Banyak yang mengatakan, mental seperti itulah mental masyarakat yang masih dijajah ‘tanpa sadar’. Dalam wacana tersebut juga dikatakan, saat ini bukan Jepang yang menginvasi Indonesia lagi. Tapi masyarakat Indonesia sendirilah yang menginvasi negaranya sendiri. Meleburkan identitas negara menjadi sesuatu yang tak berarti dan menggantikannya dengan identitas negara lain, yang dianggap lebih ‘modern’.
            Untuk apa merasa modern ketika menggunakan jati diri negara lain? Patutkah kita berbangga hati akan hal ini? Ketika kita, sebagai warga negara Indonesia, tak mengetahui yang mana sebenarnya identitas kita….
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar