Nama : Andri Utomo
NIM : 15101139
Prodi : Manajemen
”Wawasan Kebangsaan”
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Wawasan kebangsaan pada hakekatnya
adalah hasrat yang sangat kuat untuk kebersamaan dalam mengatasi segala
perbedaan dan diskriminasi. Wawasan kebangsaan tidak dilandasi atas asal usul
kedaerahan, suku, keturunan, status sosial, agama dan keyakinan. Jadi wawasan
kebangsaan itu sangat mutlak untuk di miliki oleh setiap warga negara
Indonesia, wawasan kebangsaan tidak timbul dengan sendirinya, tetapi muncul
secara bertahap pada diri seseorang, yaitu dengan seringnya menegakan wawasan
yang diketahuinya dan kemudian bisa di aplikasikan kepada kehidupannya sehari hari.
BAB II
PEMBAHASAN
Perumusan masalah
1. Apa wawasan kebangsaan itu?
2. Apa penyebab menurunya
semangat kebangsaan yang terjadi pada generasi muda?
Analisis Masalah
Semakin berkembangnya era globalisasi,
perubahan cara pikir para masyarakat pun berubah. Paradigma berfikir
masyarakat, termasuk para generasi muda pun mengalami perkembangan. Namun
seringkali perkembangan cara berfikir mereka tidak diimbangi dengan wawasan
kebangsaan yang mumpuni(memadai). Sehingga seringkali mereka bertindak
melampaui batas sebagai warga negara, dengan sikap seperti itu maka suatu
negara tidak mengalami perkembangan yang seharusnya, oleh karena itu perlu
adanya pengimbangan antara wawasan kebangsaan dengan cara berperilaku
masyarakat terhadap perkembangan. Karena dengan wawasan kebangsaan itulah
seorang individu atau bahkan masyarakat umum mampu menjawab tantangan besar di
dunia luar, namun tetap berpegang teguh dengan kepribadian bangsa.
Pemecahan Masalah
1) Wawasan berasal dari pangkal kata
“wawas” dan akhiran “an”. “wawas” mempunyai arti pandang, sedangkan “wawasan”
berarti cara memandang, cara meninjau, cara melihat.
Dalam arti luas wawasan adalah cara
pandang yang bersumber pada falsafah hidup suatu bangsa dan merupakan pantulan
daripadanya yang berisi dorongan dan rangsangan di dalam usaha mencapai
aspirasi serta tujuan nasional.
Wawasan adalah cara pandang yang lahir
dari keseluruhan kepribadian kita terhadap lingkungan sekitar, sifatnya adalah
subyektif dan bisa kita pandang sebagai suatu rangkuman dan penerapan praktis
dan pemikiran filsafat yang melatarbelakangi cara pandangan tersebut.
Bangsa adalah kesatuan tekad dari rakyat
untuk hidup bersama, mencapai cita cita dan tujuan bersama terlepas dari
perbedaan etnis, ras, agama, atau golongan asalnya. Kesadaran Kebangsaan adalah
perekat yang akan memikat batin seluruh rakyat.
Jadi, wawasan kebangsaan pada hakekatnya
adalah hasrat yang sangat kuat untuk kebersamaan dalam mengatasi perbedaan. Dan
wawasan kebangsaan tidak dilandasi oleh asal usul, kedaerahan, suku, keturunan,
status sosial, agama, dan keyakinan.
2) Wawasan kebangsaan pada setiap warga
negara juga bisa mengalami penurunan, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya :
a. Semangat kebangsaan telah mendangkal
atau terjadi erosi, terutama pada kalangan generasi muda.
b. Kekhawatiran ancaman disintegrasi
kebangsaan seperti contoh pada negara Afrika yang paham kebangsaannya merosot
menjadi paham kesukuan.
c. Masyarakat dewasa ini,
khususnya kaum muda tidak bangga atas negaranya sendiri, dan anti
tradisionalisme (terpengaruh oleh gaya masyarakat modern yang berlebihan).
d. Kurangnya pemahaman tentang kebangsaan
pada hampir setiap masyarakat yang dengan kekurangan tersebut akan membuat rasa
kebangsaan dan semangat untuk mencintai dan memajukan bangsa nya menjadi
berkurang.
e. Wawasan kebangsaan yang tidak
ditegakan membuat masyarakat menjadi tidak bersatu, dan tidak mempunyai lagi
rasa ke “bhinekaan” dan masyarakat cenderung untuk menjadi kaum yang
individualis, bahkan sampai tingkatan kapitalis, dan kurang peka terhadap
lingkungan sekitar.
f. Banyaknya perbedaan dalam hal
kebangsaan yang penyelesaiannya berlarut larut yang membuat tidak kokohnya
suatu pondasi kebangsaan.
g. Sekarang ini wawasan kebangsaan
Indonesia tidak lagi berakar pada asas kedaulatan yang berada ditangan rakyat,
tetapi berakar pada penguasa dan kaum kapitalis.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Wawasan kebangsaan intinya adalah loyalitas warga
terhadap bangsanya. Bentuk loyalitas bagi bangsa Indonesia diantaranya adalah:
Mengakui bahwa warga negara Indonesia
dengan sadar sebagai pendukung cita cita dan tujuan yang menjadi jati diri bangsa
indonesia, seperti :
1. Tercapainya persatuan dan
kesatuan bangsa
2. Tercapainya keselarasan,
keserasian dan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan
3. Tercapinya kesejahteraan
yang adil lahir batin bagi seluruh masyarakat indonesia
4. Mendudukan manusia menurut
kodrat, harkat dan martabatnya
5. Mengutamakan musyawarah
untuk mencapai mufakat dalam menghadapi berbagai persoalan
6. Melandaskan diri pada
keimanan dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Wawasan kebangsaan harus dijaga, di pelihara
dan di perjuangkan terus menerus.
Ideologi Pancasila melandasi wawsan
kebangsaan kita.
Globalisasi akan berdampak positif bila
ditujukan untuk perdamaian dunia.
Perang modern sulit diidentifikasi
sebagai suatu bentuk peperangan yang nyata, sehingga bangsa Indonesia harus
hati hati agar tidak teradu domba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar