Nama : Saibatul Aslamia
Nim : 15101138
Prodi : Manajemen
Keterkaitan Identitas Nasional dengan Integrasi Nasional
Berbagai
peristiwa sejarah di negeri ini telah menunjukkan bahwa hanya persatuan dan
kesatuanlah yang membawa negeri Indonesia ini menjadi negeri yang besar.
Besarnya kerajaan Sriwijaya dan Majapahit tidaklah mengalami proses kejayaan
yang cukup lama, karena pada waktu itu persatuan cenderung dipaksakan melalui
ekspansi perang dengan menundukkan Negara- Negara tetangga.
Sangat
berbeda dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 yang sebelum
proklamasi tersebut telah didasari keinginan kuat dari seluruh elemen bangsa
Indonesia untuk bersatu dengan mewujudkan satu cita-cita yaitu bertanah air
satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia dan menggunakan
bahasa melayu sebagai bahasa persatuan (Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928).
Dilihat dari
banyak ragamnya suku, bangsa, ras, bahasa dan corak budaya yang ada membuat
bangsa ini menjadi rentan pergesekan, oleh karena itu para pendiri Indonesia
telah menciptakan Pancasila sebagai dasar bernegara.
Dilihat dari
bentuknya Pancasila merupakan pengalaman sejarah masa lalu untuk menuju sebuah
cita-cita yang luhur. Pancasila dilambangkan seekor burung Garuda yang mana
burung tersebut dalam kisah pewayangan melambangkan anak yang berjuang mencari
air suci untuk ibunya, sedangkan pita bertuliskan Bhineka Tunggal Ika
berartikan berbeda tetapi tetap satu. Kemudian tergantung di dada burung
tersebut sebuah perisai yang mana biasanya perisai adalah alat untuk menahan
serangan perang pada jaman dulu, jadi kalau diartikan untuk menjaga integritas
bangsa Indonesia baik itu ancaman dari dalam maupun dari luar yaitu dengan
menggunakan perisai yang didalam nya terkandung lima sila.
Dalam pidato bahasa Inggris di
Washington Sukarno telah mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari bangsa
Amerika yang mana Sukarno pada waktu itu mengenalkan ideologi Indonesia yaitu
Pancasila. Panca berarti Lima dan sila berarti landasan atau dasar yang mana
dasar pertama Negara Indonesia ini dalah berdasar Ketuhanan, kedua berdasar
Kemanusiaan, ketiga persatuan , dan keempat adalah demokrasi, serta kelima
adalah keadilan social.
Seringkali
bangsa kita ini mengalami disintegrasi dan kemudian bersatu kembali konon kata
beberapa tokoh adalah berkat kesaktian Pancasila. Sampai pemerintah juga
menetapkan hari kesaktian pancasila tanggal 1 Oktober. Hal ini menunjukan bahwa
sebenarnya Pancasila hingga saat ini masih kuat relevansinya bagi sebuah
ideology Negara seperti Indonesia ini.
Untuk itu
dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa hakikat identitas asional kita
sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan kita
dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan beserta UUD kita, sistem pemerintahan
yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi, bahasa, mitos, ideologi, dan
lain sebagainya yang secara normatif diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam
tataran nasional maupun internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar