Oleh : Desy Lustiyani
Nim : 15101241
(MANAJEMEN)
(MANAJEMEN)
PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI DI TINJAU DARI SEGI PANDANGAN HIDUP BERSAMA
I.Pendahuluan
Dalam setiap undang-undang dasar
selalu terdapat secara ekplisit ataupn implisit pandangan-pandangan dan
nilai-nila dasar yang melandasi penyelenggaraan negara.Pembukaan UUD 1945
dengan jelas menyatakan bahwa pancasila adalah Dasar Negara.Dengan demikian
Pancasila merupakan nilai dasar yang normatif terhadap seluruh penyelenggaraan
Negara Republik Indonesia.
Untuk menghindar
kesalahpahaman,perlu disini dikemukakakn lebih dahulu apa yang dimaksudkan
dengan “Ideologi”.Terdapat dua acuan tentang ideologi dengan isi yang
berbeda,bahkan bertentangan.Yang satu dalam pengertian negatif,dan yang lain
dalam pengertian positif.Ideologi ditangkap dalam artian yang negatif,karena
dinotasikan dengan sifat yang totalier yaitu membuat pandangan dan nilai yang
menentukan seluruh segi kehidupan manusia secara total,serta secara mutlak
menuntut manusia hidup dan bertindak sesuai dengan apa yang digariskan oleh
ideologi itu,sehingga akhirnya mengingkari kebebasan pribadi manusia serta
membatasi ruang geraknya.
II. Ideologi : Hakekat dan
Fungsinya
Dengan beberapa penjelasan yang telah dikemukakan diatas,ideologi dapat
dirumuskan sebagai kompleks pengetahuan dan nilai,yang secara keseluruhan
menjadi landasan bagi seseorang (atau masyarakat) untuk memahami jagatraya dan
bumi seiisinya serta menetukan sikap dasar untuk mengolahnya.Pada hakekatnya
idielogi tidak lain adalah hasil refleksi manusia berkatkemampuannya mengadakan
distansi terhadap dunia kehidupannya.Ideologi mencerminkan cara berfikir
masyarakat,namun juga membentuk masyarakat membentuk cita-cita.
Dari uraian diatas dapatlah dikemukakan bahwa ideologi mempunyai
beberapa fungsi,yaitu memberikan :
Ø Struktur kognitif,ialah keseluruhan
pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia
dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya
Ø Orientasi dasar dengan membuka wawasan
yang memberikan makna serta menunjukan tujuan dalam kehidupan manusia.
Ø Norma – norma menjadi pedoman dan pegangan
bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak
Ø Bekal dan jalan bagi seseorang untuk
menemukan identitasnya.
Ø Kekuatan yang mampu menyemangati dan
mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
Ø Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat
untuk memahami,mengahayati serta memolakan tingkah lakunya sesuai dengan
orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya.
Dengan pengertian-pengertian tersebut apa
bedanya ideologi dengan pandangan hidup?
Sebetulnya pandangan hidup juga memberikan
orientasi dalam kehidupan manusia.Pandangan hidup tumbuh bersama kebudayaan
dalam bentuk yang sederhana dan umum.Masyarakat primitif pun mempunyai semacam
pandangan hidup yang menunjukan tatanan bagi segala sesuatu yang berada dalam
jagat raya.Namun dibanding dengan ideologi,pandangan hidup memberikan orientasi
secara global dan tidak bersifat eksplisit.
III. Pancasila sebagai Idelogi Terbuka.
Fungsi
Pancasila untuk memberikan orientasi kedepan mengharuskan bangsa Indonesia
selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dihadapinya. Kemajuan ilmu
pengetahuan, kecanggihan teknologi dan lajunya sarana komunikasi membuat dunia
semakin kecil dan menguatnya interdependensi dikalangan bangsa-bangsa di dunia.
Bangsa Indonesia yang sedang sibuk membangun dengan usaha memcahkan
masalah-masalah dalam negri seperti kemiskinan, kesenjangan sosial dan lain
sebagiannya, mau tidak mau ikut terseret kedalam jaringan politik dunia yang
semakin dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan ekonomi raksasa. Globalisasi ekonomi
jelas memberikan dampaknya yang cukup jauh.
Untuk
menjawab tantangan tersebut, jelaslah Pancasila perlu tampil sebagai idelogi
terbuka, karena ketertutupnya hanya membawa kepada kemandegan. Keterbukaan
bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar Pancasila, tetapi mengeksplitsikan
wawasannya secaralebih kongrit.
Dalam
menjabarkan nilai-nilai Pancasila menjadi semakin operasional dan dengan
demikian semakin menunjukan fungsinya bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi
berbagai masalah dan tantangan dewasa ini, perlu diperhatikan beberapa dimensi
yang menunjukan ciri khas dalam orientasi Pancasila. Ada tiga dimensi
sekurang-kurangnya, yaitu dimensi teleologis, yang menunjukan bahwa pembangunan
mempunyai tujuan yaitu mewujudkan cita-cita proklamasi 1945.
Dimensi
kedua adalah dimensi etis. Cara ini menunjukan bahwa dalam Pancasila manusia
dan martabat manusia mempunyai kedudukan yang sentral.
Yang ketiga adalah dimensi
integral-integratif. Dimensi ini menempatkan manusia tidak secara individualis
melainkan dalam konteks strukturnya. Manusia adalah pribadi, namun juga
merupakan relasi. Oleh karena itu manusia harus dilihat dalam keseluruhan
sistem, yang meliputi masyarakat, dunia dan lingkungannya.
Keempat,
perlu dilaksanakan institusionalisasi nilai-nilai, yang membuat seluruh
mekanisme masyarakat berjalan wajar dan sehat.
IV. Penutup
Pembangunan sebagai
pengalaman Pancasila harus mampu menciptakan pertumbuhan dan kemajuan bagi
seluruh bangsa secara terpadu. Keterpaduan ditentukan oleh wawasan yang mampu membuat
keseluruhan pembangunan bermakna bagi bangsa Indonesia. Ini berarti bahwa
pembangunan ekonomi merupakan bagian dari keseluruhan perencanaan sosial,
sedangkan perencanaan sosial diletakan dalam konteks strategi kebudayaan.
Dengan demikian terhindalah kekhawatiran bahwa pembanguan tumbuh menjadi
ideologi tersendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar