Kamis, 15 Oktober 2015

Pancasila (Nida Ul Hasanah)

              PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Nama : Nida Ul Hasanah
NIM         : 15101150
Prodi         : Manajemen

Pancasila merupakan produk kebudayaan Bangsa Indonesia yang telah menjadi sistem nilai selama berabad-abad lamanya.
Menurut Ir. Soekarno, Pancasila adalah isi jiwa Bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas  lagi, yakni falsafah Bangsa Indonesia.
Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinterkasi dengan ideologi yang lainnya. Artinya, ideologi Pancasila dapat mengikuti perkembangan yang terjadi pada negara lain yang memiliki ideologi yang berbeda dengan Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Hal ini disebabkan karena Pancasila mengandung nilai-nilai sebagai berikut :
Nilai Dasar, merupakan nilai-nilai  dasar yang  relatif tetap yang  terdapat di dalam Pembukaan UUD 1945.
Nilai Instrumental, merupakan nilai-nilai lebih lanjut dari nilai-nilai dasar yang  dijabarkan secara lebih kreatif dan dinamis dalam bentuk UUD 1945, TAP MPR, dan Peraturan perundang-undangan lainnya.
Nilai Praktis, merupakan nilai-nilai yang  sesungguhnya dilaksanakan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara (misalnya : menghormati, kerja sama, kerukunan, dsb).
Ideologi terbuka merupakan suatu pemikiran terbuka. Ciri-ciri ideologi terbuka, yakni : Nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar , melainkan digali serta diambil dari moral dan budaya masyarakat itu sendiri; Dasarnya bukan keyakinan ideologi sekelompok orang melainkan hasil musyawarah dari konsensus masyarakat tersebut; dan Nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional.
Adapun dimensi ideologi terbuka, yaitu : a. Dimensi Realita, suatu ideologi bersumber dari nilai-nilai riil yang hidup dalam masyarakat ; b. Dimensi Idealisme, nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme, bukan lambungan angan-angan; c. Dimensi Fleksibelitas / Pengembangan, suatu ideologi memiliki keluwesan yang  merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang  relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan atau mengingkari hakekat/jati dirinya.
Gagasan Pancasila sebagai ideologi tebuka adalah :
Secara formal ditampilkan sekitar tahun 1985, walaupun semangatnya sendiri sesunguhnya dapat ditelusuri dari pembahasan para pendiri negara pada tahun 1945.
Didorong oleh tantangan zaman, sejarah menunjukkan bahwa betapa kokohnya suatu ideologi, bila tidak memiliki dimensi fleksibelitas, maka akan mengalami kesulitan bahkan mungkin kehancuran (contoh : runtuhnya Komunisme di Uni Soviet).
Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai Pancasila tidak boleh berubah, namun pelaksanaannya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang  kita hadapi dalam setiap kurun waktu.

Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan gagasan Pancasila sebagai ideologi terbuka yakni Ideologi Pancasila harus mampu menyesuaikan dengan situasi & kondisi zaman yg terus mengalami perubahan, terkandung makna bahwa nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman, Pancasila harus mampu memberikan orientasi ke depan, terutama menghadapi globalisasi dan keterbukaan, dan Ideologi Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia tetap bertahan dalam wadah dan ikatan NKRI.

Batas keterbukaan ideologi Pancasila
Batas jenis pertama : Bahwa yang boleh disesuaikan dan diganti hanya nilai instrumental, sedangkan nilai dasar atau instrinsiknya mutlak dilarang.
Batas jenis kedua, yaitu terdiri dari 2 (dua) buah norma :
Penyesuaian nilai instrumental, pada tuntutan kemajuan jaman, harus dijaga agar daya kerja dari nilai instrumental yang disesuaikan itu tetap memadai untuk mewujudkan nilai instrinsik yang bersangkutan.
Nilai instrumental pengganti, tidak boleh bertentangan antara linea recta dengan nilai instumental yang diganti.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar