Sabtu, 24 Oktober 2015

Lunturnya Identitas Nasional di kalangan Pemuda



NAMA : UMAIMAH
NIM     : 15101152
PRODI : MANAJEMEN

Lunturnya Identitas Nasional Pada Kalangan Pemuda
Negeri ini dihadapkan dengan kejahiliyahan modern, dimana kejahiliyahan itu berupa penjajahan nilai dan moral dalam suatu arus yang sering disebut sebagai arus globalisasai. istilah tesebut sering disebutkan oleh masyarakat,yang mengakui bahwa  globalisasi tidak dapat ditolak . Globalisasi adalah suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lainnya atau saling terhubungkan dalam aspek kehidupan mereka baik dalam budaya, ekonomi, politik teknologi, maupun lingkungan.Dengan pengertian ini  globalisasi dikatakan bahwa masyarakat dunia hidup dalam era dimana kehidupan mereka sangat ditentukan oleh proses proses global. Proses proses global inilah yang menjadikan masyarakat tidak bisa memfilternya, dan proses global itu akan menjadi suatu bumerang diri sendiri.  Di zaman globalisasi ini semuanya akan serba instan didapatkan karena menuju arah modernisasi.
Remaja adalah salah satu sasaran empuk dari arus globalisasi dimana sifat remaja itu sendiri masih mencari jati dirinya dan masih mudah terombang ambing oleh dunia kehidupannya. Karakteristik remaja itu sendiri menurut gunarsa ( 1989) dapat menimbulkan permasalahan dari diri remaja yaitu kecanggungan dalam pergaulan dan kekauan dalam gerakan, ketidakstabilan emosi, adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup, adanya sikap menantang dan menentang orang tau, kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memnuhi semuanya, senang bereksperimentasi dan bereksplorasi, mempunyai banyak khayalan, dan buatan. Serta kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan hidup berkelompok. Karakter-karakter seperti itulah yang membuat remaja sangat mudah terbawa arus globalisasi.
Implikasi globalisasi yang terjadi di kalangan remaja dapat dilihat dengan kasat mata dari berbagai aspek. Salah satu contohnya adalah memudarnya bahkan menghilangnya rasa moralitas, yang dimana moralitas merupakan suatu halyang patut dimiliki oleh setiap orang. Karena dengan moral sebagai warga kita memiliki harga diri. Padahal remaja sendiri adalah generasi penerus bangsa Indonesia. Terlihat jelas dikalangan remaja yaitu saat banyaknya kasus kasus dikalangan remaja seperti narkoba, tawuran pelajar, perkosaan, perampasan, penipuan, pembunuhan, pelacuran, kekerasan, pornografi, bahkan pengguguran kandungan. Dari kasus ini akibat yang ditimbulkan sangatlah serius dan tidak dapat lagi dianggap  sebagai suatu persoalan yang sederhana. Kondisi ini sangat sangat memprihatikankan masyarakat khususnya para orang tua dan para guru ( pendidik), sebab pelaku-pelaku beserta korbannya adalah kaum remaja, terutama para pelajar dan mahasiswa. Nilai dan moral yang telah hilang itu dalam diri remaja saat ini sangatlah disayangkan. Apakah nantinya kita hanya menjadi bangsa yang senang akan penjajahan. Memang sekarang Indonesia tidak dijajah melalui fisik, namun sekarang sedang dijajah melalui moral. Bagaimana dengan remaja yang masih dapat menempatkan dirinya dari arus globalisasi, terkadanag mereka tidak dianggap. yang sebagian besar dari remaja adalah harus selalu mengikuti gaya terbaru masa kini entah dari perilaku, cara berpakaian sampai cara berbicara. secara tidak langsung mereka termarginalisasikan dari pergaulan meraka, ataupun dari lingkungan remaja. karena kembali lagi kepembahasan diatas bahwa remaja itu sendiri masih mencari jati dirinya masing masing.
Solusi untuk menghadapi hal tersebut :
1.      Peran utuh dari agen agen sosialisasi seperti keluarga, dunia pendidikan, dan teman sebaya.

a.       Keluarga

Dalam hal ini keluarga dijadikan sebgai agen sosialisasiyang utama, karena utama maka dari itu kelurga harus dapat memberikan pelajaran kepada sang anak. Agar anka tersebut tidak terjerumus. Dalam hal ini tidak hanya mempunyai fungsi sebagai penerus keturunan saja melainkan mengembangkan kepribadian, memberikan pendidikan informal dan pendidikan agama, menanamkan moralitas yang tinggi sehingga nantinya akan muncul kesadaran yang tinggi dan sikap tanggungjawab dalam menghadpi kehidupan atau permasalahan dalam hidup.

b.      Dunia pendidikan
Selanjutnya dunia pendidikan juga sangat berperan penting dalam membentuk karakteristik serta kepribadian para anak bangsa atau remaja. Sebab, para remaja selain menghabiskan waktu bersama keluarga juga akan menghabiskan waktu disekolah atau dalam dunia pendidikan. maka dari itu peran yang utuh dari pendidikan sangat dibuthkan dan juga pengontrolan yang kuat oleh guru kepada siswanya sangat dibutuhkan. Selama ini dibuatnya peraturan yang ketat disekolah bertujuan untuk mendidik siswa secara tidak langsung agar menjadi siswa yang disiplin di dalam sekolah dan juga diluar sekolah. Selain itu dalam dunia pendidikan juga mempunyai tugas dalam pembelajaran untuk menekankan pada siswa tentang nilai dan norma yang berlaku di masyarakat dan nilai-nilai agama. Diharapkan dengan teruss diberikannya pelajran secara formal mengenai nilai-nilai tesebut, siswa atau yang didaulat remaja disini dapat mengontrol dirinya agar tidak melakukan penyimpangan moralitas.
c.       Teman sebaya
Selain dua peran agen sosialiasai diatas teman sebaya juga sangat mempengaruhi. Pengaruh teman sebaya atau perananya belum begitu tampak pengaruhnya pada masa kanak-kanakakan tetapi sudah mulai tampak ketika remaja.Teman sebaya dianggap penting pula dikarenakan ada tipe remaja yang lebih nyaman dengan teman sebayanya sendiri dibandingkan dua agen sosialisasi diatas. dengan hal seperti itu diharpkan dampak yang positif yang didapatkan. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa dampak negativ juga muncul. Kumungkinan negatif itulah yang seharusnya dicegah, baik oleh kedua agen sosialisasi diats seprti keluarga ataupun dunia pendidikan yang dalam hal ini yaitu guru yang merasa bertanggung jawab terhadap masa depan moralitas remaja.



               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar