NIM : 15101152
PRODI : MANAJEMEN
Lunturnya Identitas Nasional Pada
Kalangan Pemuda
Negeri
ini dihadapkan dengan kejahiliyahan modern, dimana kejahiliyahan itu berupa
penjajahan nilai dan moral dalam suatu arus yang sering disebut sebagai arus
globalisasai. istilah tesebut sering disebutkan oleh masyarakat,yang mengakui
bahwa globalisasi tidak dapat ditolak .
Globalisasi adalah suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau
satu dengan yang lainnya atau saling terhubungkan dalam aspek kehidupan mereka
baik dalam budaya, ekonomi, politik teknologi, maupun lingkungan.Dengan
pengertian ini globalisasi dikatakan
bahwa masyarakat dunia hidup dalam era dimana kehidupan mereka sangat
ditentukan oleh proses proses global. Proses proses global inilah yang
menjadikan masyarakat tidak bisa memfilternya, dan proses global itu akan
menjadi suatu bumerang diri sendiri. Di
zaman globalisasi ini semuanya akan serba instan didapatkan karena menuju arah
modernisasi.
Remaja
adalah salah satu sasaran empuk dari arus globalisasi dimana sifat remaja itu
sendiri masih mencari jati dirinya dan masih mudah terombang ambing oleh dunia
kehidupannya. Karakteristik remaja itu sendiri menurut gunarsa ( 1989) dapat
menimbulkan permasalahan dari diri remaja yaitu kecanggungan dalam pergaulan
dan kekauan dalam gerakan, ketidakstabilan emosi, adanya perasaan kosong akibat
perombakan pandangan dan petunjuk hidup, adanya sikap menantang dan menentang
orang tau, kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup
memnuhi semuanya, senang bereksperimentasi dan bereksplorasi, mempunyai banyak
khayalan, dan buatan. Serta kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan
hidup berkelompok. Karakter-karakter seperti itulah yang membuat remaja sangat
mudah terbawa arus globalisasi.
Implikasi
globalisasi yang terjadi di kalangan remaja dapat dilihat dengan kasat mata
dari berbagai aspek. Salah satu contohnya adalah memudarnya bahkan
menghilangnya rasa moralitas, yang dimana moralitas merupakan suatu halyang
patut dimiliki oleh setiap orang. Karena dengan moral sebagai warga kita
memiliki harga diri. Padahal remaja sendiri adalah generasi penerus bangsa
Indonesia. Terlihat jelas dikalangan remaja yaitu saat banyaknya kasus kasus
dikalangan remaja seperti narkoba, tawuran pelajar, perkosaan, perampasan,
penipuan, pembunuhan, pelacuran, kekerasan, pornografi, bahkan pengguguran
kandungan. Dari kasus ini akibat yang ditimbulkan sangatlah serius dan tidak
dapat lagi dianggap sebagai suatu persoalan
yang sederhana. Kondisi ini sangat sangat memprihatikankan masyarakat khususnya
para orang tua dan para guru ( pendidik), sebab pelaku-pelaku beserta korbannya
adalah kaum remaja, terutama para pelajar dan mahasiswa. Nilai dan moral yang
telah hilang itu dalam diri remaja saat ini sangatlah disayangkan. Apakah
nantinya kita hanya menjadi bangsa yang senang akan penjajahan. Memang sekarang
Indonesia tidak dijajah melalui fisik, namun sekarang sedang dijajah melalui
moral. Bagaimana dengan remaja yang masih dapat menempatkan dirinya dari arus
globalisasi, terkadanag mereka tidak dianggap. yang sebagian besar dari remaja
adalah harus selalu mengikuti gaya terbaru masa kini entah dari perilaku, cara
berpakaian sampai cara berbicara. secara tidak langsung mereka
termarginalisasikan dari pergaulan meraka, ataupun dari lingkungan remaja.
karena kembali lagi kepembahasan diatas bahwa remaja itu sendiri masih mencari
jati dirinya masing masing.
Solusi untuk menghadapi hal
tersebut
:
1. Peran utuh dari agen agen sosialisasi seperti keluarga,
dunia pendidikan, dan teman sebaya.
a.
Keluarga
Dalam hal ini keluarga dijadikan sebgai agen sosialisasiyang utama, karena
utama maka dari itu kelurga harus dapat memberikan pelajaran kepada sang anak.
Agar anka tersebut tidak terjerumus. Dalam hal ini tidak hanya mempunyai fungsi
sebagai penerus keturunan saja melainkan mengembangkan kepribadian, memberikan
pendidikan informal dan pendidikan agama, menanamkan moralitas yang tinggi
sehingga nantinya akan muncul kesadaran yang tinggi dan sikap tanggungjawab
dalam menghadpi kehidupan atau permasalahan dalam hidup.
b.
Dunia pendidikan
Selanjutnya
dunia pendidikan juga sangat berperan penting dalam membentuk karakteristik
serta kepribadian para anak bangsa atau remaja. Sebab, para remaja selain
menghabiskan waktu bersama keluarga juga akan menghabiskan waktu disekolah atau
dalam dunia pendidikan. maka dari itu peran yang utuh dari pendidikan sangat
dibuthkan dan juga pengontrolan yang kuat oleh guru kepada siswanya sangat
dibutuhkan. Selama ini dibuatnya peraturan yang ketat disekolah bertujuan untuk
mendidik siswa secara tidak langsung agar menjadi siswa yang disiplin di dalam
sekolah dan juga diluar sekolah. Selain itu dalam dunia pendidikan juga
mempunyai tugas dalam pembelajaran untuk menekankan pada siswa tentang nilai
dan norma yang berlaku di masyarakat dan nilai-nilai agama. Diharapkan dengan
teruss diberikannya pelajran secara formal mengenai nilai-nilai tesebut, siswa
atau yang didaulat remaja disini dapat mengontrol dirinya agar tidak melakukan
penyimpangan moralitas.
c.
Teman sebaya
Selain
dua peran agen sosialiasai diatas teman sebaya juga sangat mempengaruhi.
Pengaruh teman sebaya atau perananya belum begitu tampak pengaruhnya pada masa
kanak-kanakakan tetapi sudah mulai tampak ketika remaja.Teman sebaya dianggap
penting pula dikarenakan ada tipe remaja yang lebih nyaman dengan teman
sebayanya sendiri dibandingkan dua agen sosialisasi diatas. dengan hal seperti
itu diharpkan dampak yang positif yang didapatkan. Namun, tidak menutup
kemungkinan bahwa dampak negativ juga muncul. Kumungkinan negatif itulah yang
seharusnya dicegah, baik oleh kedua agen sosialisasi diats seprti keluarga
ataupun dunia pendidikan yang dalam hal ini yaitu guru yang merasa bertanggung
jawab terhadap masa depan moralitas remaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar