Jason Renaldo
15101133
Ekonomi
/ Manajemen
Perilaku
Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Perkembangan istilah
“demokrasi”sebagai sistem politik negara merupakan suatu bentuk tandingan bagi
bentuk pemerintahan lama yang bersifat totaliter atau otokratis dan yang
otoriter.sebagaimana kita ketahui bahwa pemerintahan demokrasi dihasilkan oleh
ahli-ahli politik sebagai jawaban atau jalan keluar untuk mengatasi kemelut
yang dialami masyarakat yang selama ini telah “dipaksa” menerima nilai dan
sikap budaya politik yang otoriter (monarki/feodalis)
Perilaku budaya demokrasi harus
terus dikembangkan dalam kehidupan demokrasi, baik dalam suprastruktur maupun
infrastruktur. Perilaku budaya demokrasi yang dikembangkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara akan menghasilkan demokrasi yang
berbudaya dan peradaban. Kondisi demikian merupakan iklim yang cukup mendukung
terwujudnya masyarakat madani.
Untuk membentuk
suatu negara yang demokratis, maka negara tersebut harus melaksanakan prinsip
demokrasi yang didukung oleh warga negara.
A. Henry B. Mayo merinci beberapa nilai yang
terdapat dalam budaya demokrasi ,yaitu sebagai berikut :
1. Menyelesaikan
perselisihan dengan damai secara lembaga.
2. Menjamin
terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat
yang sedang berubah.
3. Menyelesaikan
pergantian pemimpin secara teratur.
4. Membatasi
pemakaian kekerasan sampai taraf yang minimal.
5. Mengakui dan
mengganggap wajar adanya keanekaragaman.
6. Menjamin
tegaknya keadilan.
Penyelenggaraan yang mendukung tetap tegaknya
prinsip-prinsip demokrasi, diantaranya melalui hal-hal berikut :
1. Pemerintahan yang bertanggung jawab.
2. Lembaga perwakilan rakyat yang
menyalurkan aspirasi rakyat dan mengadakan pengawasan.
3. Pembentukan organisasi atau adanya partai
politik.
4. Pers dan media massa yang bebas untuk
menyalurkan pendapat.
5. Sistem peradilan yang bebas (merdeka)
untuk menjamin hak-hak asasi dan mempertahankan keadilan.
Sikap yang harus
dikembangkan untuk membudayakan perilaku yang mendukung tegaknya prinsip
demokrasi, antara lain :
1. Terbuka dan transparan untuk memupuk
kepercayaan terhadap satu sama lain.
2. Terbiasa melakukan dialog untuk
menyelesaikan masalah, sehingga timbul sikap toleransi.
3. Menghargai pendapat orang lain.
4. Toleransi atau belajar menerima
keberagaman.
5. Menghargai kelompok minoritas.
6.
Menutamakan kepentingan umum.
Budaya demokrasi pancasila merupakan
paham demokrasi yang berpedoman pada asas kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanaan yang Maha
Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, dan bersama
sama menjiwai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Budaya demokrasi
pancasila mengakui adanya sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Rumusan sila keempat pancasila
sebagai dasar filsafat Negara dan dasar politik Negara yang di dalamnya
terkandung unsure kerakyatan, permusyawaratan, dan kedaulatan rakayat merupakan
cita-cita kefilsafatan dari demokrasi pancasila. Oleh sebab itu, perilaku
budaya demokrasi yang perlu di kembangkan dalam kehidupan sehari-hari adalh
hal-hal berikut :
1. Menjunjung
tinggi persamaan
Budaya demokrasi
mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki persamaan harkat dan derajat dari
sumber yang sama sebagai makhluk ciptaan yang maha esa. Oleh sebab itu, dalam
kehidupan sehari-hari hendaknya kita mampu membuat dan bertindak untuk
menghargai orang lain sebagai wujud kesadaran diri untuk menerima keberagaman
dalam masyarakat. Menjunjung tinggi persamaan mengandung makna bahwa kita mau
berbagi dan terbuka menerima perbadaan pendapat, keritik dan saran dari orang
lain.
2. Menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban
Setiap manusia menerima fitrah hak
asasi dari Tuhan Yang Maha Esa berupa hak hidup, hak kebebasan, dan hak
memiliki sesuatu. Penerapan hak-hak tersebut bukanlah sesutu yang mutlak tanpa
batas. Dalam kehidupan bermasyarakat, ada batas-batas yang harus di hormati
bersama berupa hak-hak yang dimiliki orang lain sehingga batasan normayang
berlaku dan di patuhi. Untuk itu, dalam uoaya mewujudkan tatanan kehidupan
sehari-hariyang bertanggung jawab terhadap Tuhan, diri sendiri, dan orang lain
perlu dengan sebaik-baiknya.
3. Membudayakan
sikap yang adil
Salah satu perbuatan mulia yang
dapat di wujudkan da;am kehidupan sehari-hari baik kepada diri sendiri maupun
kepada orang lain adalah mampu bersikap bijak dan adil. Bijak dan adil dalam
makna yang sederhana adalah perbutan yang benar-benar dilakukan dengan
perhitungan, mawas diri, mau memahami yang dilakukan orang lain dan
proporsional. Masyarakat kita perku mengembangkan budaya bijak dan adil dalam
rangka mewujudkan kehidupan yang saling menghormati harkat dan martabat orang
lain, tidak diskriminatif, terbuka, dan menjaga persatuan dan kesatuan
lingkungan masyarakat sekitar.
4.
Membijaksanakan musyaearah mufakat dalam mengambil keputusan
Mengambil keputusan melalui
musyawarah mufakat merupakan salah satu nilai dasar budaya bangsa Indonesia
yang sejak lama telah diperaktikkan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam musyawarah mufakat terkandung
makna bahwa pada setiap kesempatan yang berhubungan dengan pengambilan
keputusan diperlukan kesadaran dan dan kearifan untuk memutuskan. Untuk itu,
sebelum suatu keputusan di terapkan selalu di dahului dengan dialog dan mau
mendengar dari berbagai pihak, juga selalu di upayakan untuk memahami terlebih
dahulu persoalan-persoalan yang ada. Keputusan dengan musyawarah mufakat akan
menghasilkan keputusan yang mampu memuaskan banyak pihak sehingga dapat
terhindar dari konflik-konflik vertical maupun horizontal.
5. Mengutamakan
persatuan dan kesatuan nasional
Dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, sikap untuk lebih mengutamakan kepentingan orang lain
/ umum dari kepentingan peribadi yang sangat penting untuk di tumbuhkan.
Kesadaran setiap waraga Negara untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan merupakan
wujud cinta dan bangsa terhadap bangsa dan Negara. Kita harus mampu berfikir
cerdas dan bekerja keras untuk kepentingan dan kemajuan bangsa dan Negara
melalui berbagai bidang kehidupan yang dapat kita lakukan. Makna penting dalam
memahami sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan adalah bagai mana kita mampu
berbuat tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa dan Negara, betapa pun yang kita
lakukan adalah hal-hal kecil dalam status dan propesi yang kita miiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar